Kapan harus memakai kain ihram bagi laki-laki saat melaksanakan ibadah umroh? Ihram merupakan salah satu rangkaian yang harus dilakukan setiap orang yang menunaikan ibadah haji dan umrah. Kata ihram berasal dari bahasa Arab yakni al-haram yang memiliki makna terlarang atau tercegah. Dengan demikian saat jemaah telah berniat dan berihram untuk beribadah haji atau umroh maka ia terikat dalam larangan-larangan tertentu.

Langkah Awal Memahami Miqat

Bagi pemula yang ingin menunaikan umroh, memahami konsep Miqat adalah langkah penting untuk memulai ibadah dengan benar. Apa itu Miqat? Miqat adalah batas wilayah atau waktu yang telah ditentukan pada saat jemaah mulai wajib ihram sebelum memasuki Tanah Harom (Makkah). Tanpa memahami Miqat, niat umroh bisa terganggu, bahkan membatalkan ibadah. Artikel ini menjelaskan secara singkat tentang dua jenis Miqat yang umum dikenal yakni, Miqat Zamani dan Miqat Makani.

Miqat Zamani dan Miqat Makani: Apa Bedanya?

Terdapat dua jenis miqat yang dibagi berdasarkan waktu dan tempat yakni Miqat Zamani dan Miqat Makani.

  1. Miqat Zamani (Miqat Berdasarkan Waktu)
    Miqat Zamani merujuk pada waktu tertentu ketika ihram harus dimulai yakni pada saat bulan Haji (Syawal-Dzulhijjah).
  2. Miqat Makani (Miqat Berdasarkan Tempat)
    Miqat Makani adalah lokasi geografis yang telah ditetapkan berdasarkan hadist Rasulullah ï·º sebagai batas ihram. Ada lima titik miqat yang ditetapkan yakni : Dzulhulaifah, Juhfah, Qarn al-Manazil, Yalamlam dan  Dzatu Irqin. Kelima lokasi ini ditetapkan berdasarkan dari arah datangnya jemaah umrah atau haji.

Bagaimana dengan Miqat jemaah dari Indonesia?

Jamaah umroh atau haji dari Indonesia yang menggunakan pesawat udara umumnya mendarat di dua bandara yakni Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz atau Bandar Udara Madinah (MED) dan Bandar Udara Internasional King Abdul Aziz atau Bandara Udara Jeddah (JED). Perjalanan langsung dari Indonesia ke dua bandara udara ini sering ditawarkan oleh agen umrah dengan jargon “umrah tanpa transit“, “umroh direct“, “landing langsung Jeddah” atau “landing langsung Madinah“.

img 0044
Salah satu sudut Bandar Udara Internasional Madinah

Jika jemaah umrah mendarat di Badar Udara Madinah maka Miqat yang digunakan adalah di Dzulhulaifah atau Bir Ali. Sementara itu jika jemaah mendarat di Bandara Udara Internasional Jeddah maka terdapat dua kemungkinan pelaksanaan ibadah umrah yakni :

  1. Langsung menuju Mekah dan melaksanakan rangkaian ibadah umroh.
    Jika dengan pilihan ini maka para jamaah harus sudah berniat dan berihram pada saat masih di pesawat.
  2. Menuju Madinah untuk melakukan ribadah di Masjid Nabawi dan Ziarah ke makan Nabi.
    Jika dengan pilihan ini maka para jamaah akan melakukan ihram di Dzulhulaifah atau juga dikenal dengan Bir Ali.

Pengambilan lokasi Miqat saat umrah berkaitan langsung dengan rangkaian perjalanan ibadah di Mekah dan Madinah. Untuk itu, pahami dan tanyakan ke agen travel anda mengenai lokasi Miqat yang akan digunakan. Masing-masing pilihan lokasi Miqat memiliki perbedaan yang dapat berpengaruh pada keseluruhan rangkaian ibadah. Pilihan Miqat mana yang cocok bagi Anda? Konsultasikan dengan kami.

Tips Pemula: Tanyakan ke agen umrah detail rangkaian perjalanan (itinerary) umroh yang ditawarkan.

Siap Memandu Anda

Miqat adalah pintu masuk spiritual ibadah umrah atau haji. Memahaminya dengan benar merupakan langkah awal penting dalam keseluruhan pelaksanaan ibadah umroh atau haji. Kami di ihram.id hadir untuk membantu Anda memahami Miqat dengan mudah. Pantau artikel ini untuk tips tambahan, seperti cara memakai kain ihram, memilih agen travel yang sesuai atau konsultasi rencana perjalanan umroh dan haji yang pas bagi Anda dengan kami.Â